Pada
suatu hari ada seorang pemuda yang dikenal sangat nakal, karena
nakalnya masyarakat setempat terkadang dibikin resah, setelah sekian
lama jadi brandal, si pemuda terbersit hatinya untuk taubat, tapi dia
harus membuktikan dulu tentang kebenaran dengan cara berbaring dan
tidur2an di liang lahat.
Pemuda
tersbut sengaja bangun pagi2 untuk menggali lobang seukuran dirinya
sedalam lobang liang lahat, lobang selesai di bikin ampe sore dan pas
magrib beliau lansgung bebraring di dalam liang lahat untuk
beristirahat, sampai malam hari pemuda tersbut terbangun namun dia
tetap memejamkan mata nya, tiba tiba si pemuda di hampiri malaikat
mungkar nakir yang membawa palu super jumbo, malaikat nakir bernniat
ngasi hukuman buat pemuda tersebut, pas malaikat nanya maa ismuka,
pemudah tersbeut malah balik jawab, “kasiiiihan de loe, gue belum mati
tau, tengsiin lu” si malakait lari sambil menyesal karena hampir
menghukum manusia yg mash hidup.
Setelah
gagal memuktikan kebenaran maka ia tetap nakal sampai2 dia mengangkat
dirinya jadi tuhan, pas dia memproklamirka dirinya jai tuhan tiba2
pemuda terebut meninggal dunia gara2 ketimpa kapas, sungguh malang
nasib si pemuda, dan sang dokter mencoba mendiaknosa ternyata pemuda
tersebut kepalanya remuk dan tulang2nya patah semua, keluarganya
bertanya “koq bisa remuk dok, kata dokternya si pemuda ketimpa kapas yg
beratnya 1 ton.
Keesokan
harinya pemuda ini di kuburkan, dan pas tiba malam hari malaikat
mungkar nakir datang hendak menghukum sipemuda, tapi apa yg terjadi
malaikat gak jadi meng hukumnya, malaikat berfikir, jangan2 saya di
kerjain lagi, malaikat tiba2 mendengar suara org yg ngaji dan malaikat
gak jadi memukul karena si pemuda di kiranya mash hidup dan sedang
ngaji malaikat pun pulang.
Keesokan
harinya keluarganya datang bersiarah, dan pas mau pulang, tukang gali
kubur datang dan berkata “ pak tolong kuburannya di gali kembali”
kenapa? Jawab keluarga si pemuda keheranan, tukang gali kuburan
mejawab: kemarin waktu gali kuburan hape esia hidayahku terjatuh di
dalam liang lahat. Pantas ada yg ngaji2 ternyata hape yg berbunyi.
Cerita
ini sebenrnya tidak lucu dan hanya karangan fiktif semata, saya Cuma
mau tekankan ambil hikmahnay aja gan, jangan sampai ajal dah menjemput
kita belum melakukan amal kebajikan, “apa kata malaikat” he.he…
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak